Lihatlah Mukanya yang memelas
Liur atau Ingus yang berleleran
Dan Mata Manik-manik yang menggemaskan
Gerakan gesitnya membuatmu tersenyum geli serta gemas
Masihkah kau tega menyakitinya.....
Monkey Forest atau Hutan Monyet
Sebuah tempat yang Indah di Ubud Bali
Letaknya kurang lebih hanya berjarak 2 Km dari Homestay saya di Ubud
Tepatnya di Banjar Padang Tegal
Setiap pagi saya bersepeda menuju Monkey Forest
untuk sekadar menyapa monyet-monyet imut dan lucu itu
Atau memetiki embun-embun di dalam hutannya yang damai
Indera Penciuman saya akan begitu bergairah menghirup aroma Tetumbuhan yang melebat.
Mata sayapun mencatat
Tentang kehidupan Monyet-monyet Hutan
Benar.
Para monyet di Monkey Forest dilindungi demi kepentingan pariwisata
Namun, benarkah terlindungi?
Sebab sering saya mendengar dari beberapa NGO atau pusat-pusat Rehabilitasi yang kebanyakan milik Bule itu mengabarkan hal bertolak belakang dari kondisi lapangan.
Seperti pada kasus pemusnahan Monyet serentak dengan alasan Para Monyet keracunan atau akibat terserang suatu penyakit sehingga harus segera dibinasakan supaya tidak menulari yang lain.
Yang membuat saya miris adalah tidak adanya laporan dan kejelasan duduk permasalahannya.
Mendengar jerit mengenaskan monyet-monyet itu begitu menyayat hati.
Belum lagi jika melihat tempat dimana mereka dipelihara
Makan seadanya bahkan sering meminta kasih iba dari para wisatawan
Mungkin kebanyakan dari kita akan tertawa melihat polah mereka yang seringkali mencuri barangg bawaan kita
Baik itu ponsel, botol aqua atau makanan yang kita bawa
Tapi, lihatlah mereka membutuhkan itu
Lemparkan satu pisang maka mereka akan mencari sesuatu lain yang bisa dicuri dari kita.
Mereka jahat?
Tidak.
Mereka tidak jahat
Itulah caranya menarik perhatian kita
Mereka butuh disayangi
Mereka ingin bermain bersama kita
Mereka jenuh hanya menjadi tontonan dan bahan narcis kita
Dekatilah mereka, sayangilah, peluklah
Monyet sahabat manusia
Mereka bukan makhluk hina yang dengan begitu mudah kita hina dan remehkan
Monyet makhluk penurut
Meski cerdik sesungguhnya mereka memiliki intuisi yang sepadan dengan “hati” manusia.
Selamatkan Populasinya demi Masa depan makhluk di semesta Raya.
*Bersambung.....
0 komentar :
Posting Komentar